Akhir Perjalanana Sepotong Rindu


.



Lanjutan dari Perjalanan Sepotong Rindu

Terperangkap pada sebuah lorong waktu, pengap. Ini membosankan membolak balik ingatan pada kejadian yang sama. Aku mencari pintu mesin waktu dan menemukan diriku berada dalam dimensi yang entah apa namanya. Disini kosong, seperti berada dalam sebuah studio yang seluruh permukannya berwarna putih. Terkesan hampa, tapi tidak. Hukum fisika yang mengatakan bahwa udara memenuhi ruangan masih berlaku pada tempat ini. Dan karena kekosongan ini, aku jenuh.
Berusaha mengendalikan mesin waktu kembali. Ya, karena aku adalah seorang pengendara waktu. Menjelajahi waktu demi waktu di masa lalu demi menemukan sesuatu, yang pada akhirnya memang ku temukan. Bahkan telah berhasil kuabadikan di dalam sebuah toples kaca. Tapi ini menjadi tidak menarik ketika aku bisa melihatnya setiap hari. Melihatmu dan aku, atau yang dulu kau sebut kita, dalam kemasan masa lalu.
Mesin waktu ini rusak, mungkin perlu beberapa waktu untuk memperbaikinya. Dan yang bisa memperbaikinya hanya pengendara waktu itu sendiri, aku. Ini adalah pertama kalinya dalam satu tahun aku menjabat sebagai pengendara waktu. Selama ini, aku telah berputar-putar mengulangi masa ke masa yang sama. Terjebak di beberapa dimensi yang sama dan sayangnya tidak tahu bagaimana cara untuk keluar. Terperosok pada dimensi lain seperti ini sebenarnya membuatku sedikit senang. Setidaknya, ada warna lain yang dapat kusaksikan. Tapi kemudian, berdiri disini sendirian dalam kekosongan juga membuatku tersadar bahwa ini bukan tempatku.
Sekarang aku rindu, pada keadaan dimana aku merindukanmu. Masa lalu membuatku terus melihatmu, hingga aku tidak mengetahui hal lain. Kalau begini, ternyata kau juga berkamuflase menjadi makhluk membosankan dimataku.
            Perjalanan sepotong rindu-ku, berakhir disini. Pada sebuah waktu yang disebut ‘sekarang’ dan ingin menjajaki waktu bernama ‘masa depan’.





Menemukan,
14 Februari 2013

Your Reply