Surat pengunduran diri


.

Semalam, aku menyatakan kemunduranku pada Gilang, ketua OSIS-ku.

Kau bertanya kan, apakah aku tidak terlalu loyal di organisasi ini?. kau tahu, sebenarnya aku jenuh. aku capek. aku sadar bukan hanya aku yang capek. kau juga, Yeni juga. tapi aku berbeda, kalian berbeda. kalian ada dalam dunia kalian. Yeni memang menginginkan Ips, sedang kau Ipa.
aku sudah berubah. OSIS memang pelarianku dari kejenuhanku di dunia yang sekarang ku selami. tapi aku tidak bisa selamanya begini kan? Aku lelah menghindar dari tuntutan orang tuaku. mereka hanya ingin aku jadi anak yang rajin, itu saja. Dulu, aku dianggap pintar, bahkan aku sendiri menganggap begitu. tapi sekarang? aku menjadi pecundang dikelas. yang tidak pernah mendengarkan penjelasan guru. didengarkan pun percuma, akan menguap lagi.
Mungkin, memang sudah saatnya aku memaksakan diri untuk menjadi anak pintar lagi.
Tapi aku bingung, apa yang harus ku lakukan. aku mempunyai kewajiban menuruti orang tuaku sebagai anak, aku mempunyai kewajiban belajar dengan sungguh-sungguh sebagai siswa, dan aku mempunyai kewajiban sebagai co. ppas dalam kepengurusan OSIS. aku lelah di protes. oleh kakak kelas dan lain sebagainya. mereka menuntut, mereka menekan. tanpa mempedulikan bagaimana keadaan kita. aku lelah. aku tahu kau pun begitu.

Siang tadi, ku serahkan surat pengunduran diriku. apa sudah kau baca? kau tidak membalas pesanku. Yeni juga menghilang. surat itu, aku bingung harus menulis apa. di dalamnya hanya ada kertas kosong. kosong tidak pernah kosong. surat pengunduran diri itu kosong. aku hanya tidak bisa meninggalkan tanggung jawabku. aku tidak bisa meninggalkanmu dan Yeni karena pasti aku akan dibunuh oleh Yeni :p. mungkin juga akan mutilasi oleh mbak Nadhia dkk -_-

Surat pengunduran diriku kosong, terserah mau diartikan apa. yang pasti aku hanya tidak bisa menulis 'aku mundur'. Apa surat itu anda setujui pak ketua OSIS? :)

Your Reply